Widget HTML #1

Biografi Singkat Anies Baswedan dalam Bahasa Inggris dan Artinya


Anies Baswedan was born on May 7, 1969 in Kuningan, West Java, from the couple Rasyid Baswedan and Aliyah Rasyid, who were both lecturers in Yogyakarta. Anies is the grandson of Abdurrahman Baswedan, a freedom fighter and former minister of information. Anies has three siblings, namely Halifah, Ridwan, and Abdillah. Anies is also a cousin of Novel Baswedan, a senior investigator of the Corruption Eradication Commission (KPK).

Anies pursued his basic and secondary education in Yogyakarta, and was active in organizations and leadership since a young age. He graduated from SMA Negeri 2 Yogyakarta as the head of OSIS nationwide. He then continued his studies at Gadjah Mada University (UGM), and earned a bachelor’s degree in economics in 1995. He also received a Fulbright scholarship to continue his master’s and doctoral education in the field of political science and government in the United States. He completed his master’s degree at Northern Illinois University in 1997, and his doctorate at the University of Maryland in 2005.

Anies started his academic career as a lecturer at UGM, and then became the youngest rector in Indonesia when he served as rector of Paramadina University in 2007. He also initiated the Indonesia Mengajar movement, which sent the best university graduates to teach in remote areas. Anies received various awards and recognition for his contribution in the field of education, such as Indonesian Education Figure 2009, The 50 Most Influential Muslims in the World 2009, and The 100 Global Thinkers 2010.

Anies also entered the world of politics, and participated in the presidential candidate convention held by the Democratic Party in 2013. In 2014, he was appointed by President Joko Widodo as Minister of Education and Culture in the Working Cabinet, but he was dismissed in 2016. In 2017, he ran for governor of DKI Jakarta, paired with Sandiaga Uno, and supported by the Gerindra Party and the Justice and Prosperity Party (PKS). Anies and Sandi won against the incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) and Djarot Saiful Hidayat, with 57.96 percent of the votes. Anies was inaugurated as the 17th governor of DKI Jakarta on October 16, 2017.

As governor, Anies carried the vision of New Jakarta, which focused on improving the quality of life, welfare, and social justice for Jakarta residents. Some of his flagship programs include OK OCE, Jakarta Smart Card Plus, Jakarta Healthy Card, Jakarta Elderly Card, and Jakarta Outstanding Student Card. Anies also faced various challenges and controversies, such as floods, COVID-19 pandemic, Jakarta Bay reclamation, Formula E, and river normalization.

Anies Baswedan is currently one of the figures who are considered potential to run as a presidential candidate of Indonesia in the 2024 election. He received support from a number of political parties, social organizations, and national figures. Anies also has a strong base of supporters, especially from the conservative Islamic community. However, he also received criticism and rejection from some of the public, especially from the nationalist-secular and Ahok supporters.

Terjemahan

Anies Baswedan lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat, dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid, yang keduanya adalah dosen di Yogyakarta. Anies merupakan cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang pejuang kemerdekaan dan mantan menteri penerangan. Anies memiliki tiga saudara, yaitu Halifah, Ridwan, dan Abdillah. Anies juga merupakan sepupu dari Novel Baswedan, seorang penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Anies menempuh pendidikan dasar dan menengah di Yogyakarta, dan aktif dalam organisasi dan kepemimpinan sejak usia muda. Ia lulus dari SMA Negeri 2 Yogyakarta sebagai ketua OSIS se-Indonesia. Ia kemudian melanjutkan studinya di Universitas Gadjah Mada (UGM), dan meraih gelar sarjana ekonomi pada tahun 1995. Ia juga mendapatkan beasiswa Fulbright untuk melanjutkan pendidikan master dan doktor di bidang ilmu politik dan pemerintahan di Amerika Serikat. Ia menyelesaikan gelar master di Northern Illinois University pada tahun 1997, dan gelar doktor di University of Maryland pada tahun 2005.

Anies memulai karier akademiknya sebagai dosen di UGM, dan kemudian menjadi rektor termuda di Indonesia saat ia menjabat sebagai rektor Universitas Paramadina pada tahun 2007. Ia juga mencetuskan gerakan Indonesia Mengajar, yang mengirimkan lulusan universitas terbaik untuk mengajar di daerah-daerah terpencil. Anies mendapatkan berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya di bidang pendidikan, seperti Tokoh Pendidikan Indonesia 2009, The 50 Most Influential Muslims in the World 2009, dan The 100 Global Thinkers 2010.

Anies juga terjun ke dunia politik, dan pernah mengikuti konvensi calon presiden yang diselenggarakan oleh Partai Demokrat pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja, namun ia diberhentikan pada tahun 2016. Pada tahun 2017, ia maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta, berpasangan dengan Sandiaga Uno, dan didukung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anies dan Sandi berhasil mengalahkan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, dengan perolehan suara 57,96 persen. Anies dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta ke-17 pada 16 Oktober 2017.

Sebagai gubernur, Anies mengusung visi Jakarta Baru, yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan, dan keadilan sosial bagi warga Jakarta. Beberapa program unggulan yang ia luncurkan antara lain adalah OK OCE, Kartu Jakarta Pintar Plus, Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Lansia, dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul. Anies juga menghadapi berbagai tantangan dan kontroversi, seperti banjir, pandemi COVID-19, reklamasi Teluk Jakarta, Formula E, dan normalisasi sungai.

Anies Baswedan saat ini menjadi salah satu tokoh yang dianggap berpotensi untuk maju sebagai calon presiden Indonesia pada pemilu 2024. Ia mendapatkan dukungan dari sejumlah partai politik, organisasi masyarakat, dan tokoh-tokoh nasional. Anies juga memiliki basis pendukung yang kuat, terutama dari kalangan Islam konservatif. Namun, ia juga mendapatkan kritik dan penolakan dari sebagian masyarakat, terutama dari kalangan nasionalis-sekuler dan pendukung Ahok.


Demikianlah artikel Biografi Singkat Abdul Muis dalam Bahasa Inggris dan Artinya yang saya buat. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Biografi Singkat Anies Baswedan dalam Bahasa Inggris dan Artinya"