Widget HTML #1

Cerita Kisah Si Kabayan dalam Bahasa Inggris dan Artinya


KISAH SI KABAYAN - Kabayan merupakan salah satu dogeng indonesia yang menjai komponen kearifan lokal yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita, mengandung begitu banyak pelajaran kehidupan membuat Kabayan kisah si pemuda pemalas yang berhasil menapatkan gadis iaman masih menjadi kisah yang diceritakan oleh ibu – ibu sampai saat ini. Hari ini kami kembali membawa kabayan dalam balutan bahasa inggris singkat yang bisa teman – teman jadikan sebagai salah satu latihan bahasa inggris hari ini. Tanpa buang – buang waktu lagi mari langsung saja kita lihat cerita singkat dibawah ini;

Cerita Kisah Si Kabayan dalam Bahasa Inggris dan Artinya


Once upon a time, there was a village where Kabayan lived. Kabayan was known as a lazy adult man who did nothing to support his daily life. In the same village, there was a wealthy man known as Abah Ontohod, he was called Ontohod because he liked to say “Ontohod” every time he fired his employees, because of that, people in the village like to called him Abah Ontohod. Ontohod was a rich man, he had so much land. Ontohod has a daughter, a very beautiful lady who was a Belle in the village. Even though her skin was a little bit brown but still looked beautiful and her skin made her look even more attractive. She was called Nyi Iteung (zaman dahulu kala, terdapat sebuah desa dimana Kabayan tinggal. Kabayan terkenal sebagai anak muda pemalas yang tidak melakukan apapun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di desa yang sama ada seorang pria tua yang begitu kaya raya, dia dipanggil dengan nama Abah Ontohod karena dia suka menyebut “Ontohod” setiap kali dia memecar anak buahnya, oleh sebab itu, orang – orang didesa memanggilnya Abah Ontohod. Ontohod adalah seorang yang begitu kaya raya, ia memiliki begitu banyak lahan. Ontohod memiliki seorang anak perempuan, begitu cantik yang merupakan kembang desa. Walaupuan kulitnya sedikit gelap tetapi hal tersebut semakin membuatnya semakin terlihat menarik. Namanya adalah Nyi Iteung).

Nyi Iteung has grown to be a teenage girl and was going through her puberty, her father Abah Ontohod thought it was a time for her to get married. But Ontohod didn’t want to have a clumsy son in law, he has to be kind, rich, and skilled. But he has other conditions that seem so strange, he wanted his son in law to have a sharp smell. Someone who can smell ghosts, tigers, wolves, and other wild animals, it’s because Abah has a large field, with a sharp smell he can protect the fields and people from wild animals (Nyi Iteung tumbuh menjadi seorang anak perempuan dewasa, ayahnya Aah Ontohod berfikir inilah saatnya untuk Iteung menikah. Tetapi Ontohod tidak ingin memiliki menantu yang ceroboh, menantunya harus seorang yag baik, kaya dan berilmu. Tetapi ada syarat lain yang terlihat gitu aneh, dia ingin menantunya memiliki penciuman yang tajam. Seseorang yang dapat mencium bau hantu, harimau, serigala, dan binatang buas lainnya, ini karena Abah memiliki lahan yang begitu besar, dengan penciuman yang tajam dia dapat menjaga lahannya dan penduduk sekitar ari ancaman binatang buas).

One day Abah made a contest, whoever had the sense of smell would marry Nyi Iteung. Every young man in the village was very happy to hear about the contest because they were crazy about Nyi Iteung. The young men prepare to sharpen their smell, they would do anything to win the contest (suatu hari Abah menyelenggarakan kontes, siapa saja yang apat mencium bau – bau yang sudah dia sebutkan akan menikahi Nyi Iteung. Semua anak muda di kampung tersebut kegirangan mendengar berita tersebut karena mereka begitu menyukai Nyi Iteug. Anak – anak muda mulai melatih penciuman mereka, mereka akan melakukan apapun untuk memenangkan kontes tersebut).

Opposite from every young man in the village, Kabayan who was known as the lazy man in the village didn’t see interest in the contest. He didn’t do anything, he even spent his time just sleeping every day. All of his friends rolled around doing exercise to sharpen his nose, he didn’t fall for it, he assumed that was pointless (berbeda dari semua pria dikampug tersebut, kabayan yang sangat terkenal sebagai seorang lelaki pemalas di kampung tidak terlihat tertarik dengan kontes tersebut. Dia tidak melakukan apapun, dia bahkan menghabiskan waktunya dengan tidur setiap hari. Semua teman – temanya latihan keras untuk menajamkan penciuman mereka, dia tidak tergoa untuk itu, dia beranggapan itu hal tersebut sia – sia).

One day his friend came to him and asked him why he didn’t join the other in contest preparation. He answered “I’m too lazy to do it if it’s fate, Nyi Iteung will be mine” his friend disagreed with his opinion, in his opinion destiny has something to do with effort, God will not give you anything if you never put any effort to reach your goals (suatu hari teman kaayan datang menemuinya dan bertanya mengapa dia tidak bergaung dengan yang lain mempersiapkan kontes. Dia menjawab “Aku begitu malas untuk melakukan hal tersebut, Nyi Iteung akan menjadi milikku jika memang sudah ditakdirkan” temannya tidak setuju dengan pemikiran tersebut, menurutnya takdir juga akan bekerja sesuai dengan usaha yang kita lakukan, tuhan tiak akan memberikanmu apapun jika kau tidak pernah berusaha untuk menggapai cita – citamu).

His friend kept persuade him to join the contest. Kabayan indeed liked Nyi iteung, for him, Nyi Iteung looked so gorgeous with her brown skin. So he changed his mind, he borrowed some money from his friend and signed up himself for the contest. He promises he would pay the money back when he won the contest. Kabayan went straight to the market and bought several fruits; Watermelons, rambutans, mangoes, bananas, and durians (temannya terus –terusan membujuknya untuk ikut kontes. Kabayan memang menyukai Nyi Iteung, baginya, Nyi iteung terlihat begitu menawan dengan kulit coklatnya. Dia kemudian berubah pikiran, di meminjam beberapa uang dari seorang teman dan kemudian mendaftaran dirinya ke kontes tersebut. Ia berjanji akan mengembalikan uangnya ketika dia menang nanti. Kaayan kemudia langsung pergi kepasar dan membeli begitu banyak buah: semangka, rambutan, mangga, pisang dan durian).

The next day he came to Abah’s house to registered for the contest. Soon after that, Abah took him to the field to complete the test. He brought his hoe and followed him proudly. Kabayan hasn’t work in the field before, this is the first experience it made him easily felt fatigued due to back pain. Aware of this Abah then asking what happened to him (besoknya dia atang menemui rumah abah dan siap untuk ikut kontes tersebut, segera setelah itu, Abah membawanya ke lahan miliknya untuk mengikuti ujian. Dia membawa busurnya dan mengikuri abah dengan rasa bangga. Kabayan belum pernah bekerja di kebun sebelumnya, ini adalah pengalaman pertamanya dan hal ini gampang membuatnya merasa pusig dan sakit punggung. Menyadari hal ini abah kemudian bertanya apa yang terjadi padanya).

“What’s wrong Kabayan? Why you stop?” asked Abah (“ada apa kabayan? Kenapa kamu berhenti?”)

“Abah, I smell something.” Abah felt enthusiast wanted to know what he had smelled (“Abah, aku mencium sesuatu.” Abah merasa begitu antusias dan ingin tau apa yang iciumnya).

“I smelled rambutan, alot of rambutan.” (“aku mencium bau rambutan, begitu banyak”)

“Come on Kabayan, find it quickly.” (“cepat temukan rambutannya kabayan”)

Kabayan peering his surrounding, kabayan walked toward the banana tree while his nose smelled deep. “Abah look! There is a lot of rambutans!” he was lifting the rambutan with his hand (kabayan memerikasa sekeliling, kemudian dia berjalan mendekat poho pisang dan hidugnya mencium dengan sangat dalam. “Abah lihat! Ada begitu banyak rambutan!” diangkatnya rambutan tersebut dengan tangannya).

Abah looked so happy, so they sat down together and enjoy rambutan together. After they ate all of the rambutans, Abah asked him to got ack to another work. unfortunately, Kabayan again felt back pain and he admitted he smell something else again this time, it was a durian. Abah who loves durian without any hesitation asked him to find it and enjoy the fruit together. After they ate all of the durians, Kabayan demanded to get back to work again. Kabayan thinks hard, he needed to find another excuse so he won't be struggling for working. Again, he made up his ability in smelling (abah terlihat begitu bahagia, jadi mereka duduk bersama dan menikmati rambutan tersebut. Setelah mereka memakan semuanya, abah memintanya untuk kembali bekerja. Sayangnya, kabayan kemali merasakan sakit punggung dan kemudia dia mengaku mencium bau lain lagi kai ini, yaitu bau duruian. Abah yang begitu menyukai durian tanpa rau langsung memintanya untuk menemukan durian tersebut dan menikmatinya bersama – sama. Setelah urian habis disantap, mereka kembali bekerja. Kabayan berfikir keras untuk menemukan alasan lain agar dia tidak capek bekerja. Lagi – lagi dia mengarang cerita dengan kemampua penciumannya yang begitu hebat).

All of the fruits he has bought in the market before became his secret to won the contest. Abah felt satisfied with his nose. Abah thought his smell ability was what he looking for all this time. But Kabayan run out of fruits he felt hopeless. Abah kept asking him to work in the field with him (semua buah yang dia beli kemarin menjadi rahasianya untuk memenangkan kontes. Abah merasa begitu puas dengan kemampuannya. Abah merasa kemampuan penciumannya adalah yang dicarinya selama ini. Tetapi kabayan kehabisan buah – buahan dan dia merasa putus asa. Abah terus memintanya untuk bekerja di kebun bersamanya).

He thinks it hard to find a shortcut solution. Kabayan stood up all of the sudden. Abah was shocked and he asked what happened to Kabayan. Kabayan said that he smelled Tiger near around them. Abah who already believed that Kabyan has a sharp nose scared to death and run as fast as he could. Kabayan giggled and run behind him. As a result Kabayan winning the contest and got married to Nyi Iteung (dia kemuian kembai bberfikir keras untuk menekan solusi cepat. Kabayan tiba – tiba berdiri. Abah yang terkejut bertanya apa yang terjadi padanya. Kabayan mengatakan bahwa dia mencium bau harimau di sekitaran mereka. Abah yang sudah percaya akan kemampuan penciumannya ketakutan dan erlari sekuat mungkin. Kabayan tertawa kecil dan berlari dibelakangnya. Alhasil, kaayan memenangkan kontes dan menikahi Nyi Iteung).

Apa yang bisa kita petik dari cerita rakyat Kabayan diatas? Dapat kita simpulkan bahwa hasil tidak pernah mengkhianati usaha, namun keberuntungan juga apat menjaid faktor kesuksesaan dalam hidup ini. Sebagai manusia, kita harus banyak memanjatkan doa kepada Tuhan sehingga dimudahkan semua usaha yang sedang kita tempuh. Sampai jumpa di ruang belajar selanjutnya~

Posting Komentar untuk "Cerita Kisah Si Kabayan dalam Bahasa Inggris dan Artinya"