Widget HTML #1

Biografi Gita Gutawa dalam Bahasa Inggris dan Artinya


BIOGRAFI GITA GUTAWA - Gita Gutawa merupakan musisi muda yang terkenal karena talentanya dalam bernyanyi. Memiliki suara sopran membuat Gita memiliki keunikan dan berbeda dari musisi lainnya. Anak pertama dari Erwin Gutawa ini di sebut – sebut menggunakan nama besar ayahnya sebagai kendaraannya di belantika musik Indonesia. Tapi, Gita tidak pernah memperdulikan tuduhan – tuduhan orang yang tidak senang akan pencapaiaannya, gadis cantik itu malah menjadikan semua kata – kata buruk beruabah menjadi kekuatannya untuk terus berkarya.

Early life;

Who doesn’t know Gita Gutawa, a young beautiful musician that has created a lot of songs in Indonesia music industry (siapa yang tidka mengenal Gita Gutawa, musisi muda cantik yang sudah menciptakan banyak lagu dalam industry musik Indonesia). Gita, That’s how people usually call her, is a daughter to one of Indonesian the best compuser Erwin Gutawa from his marriage with Lutfhi Andriani. She is the first child from the couple (Gita, seperti itu dia biasanya di sapa, adalah anak perempuan dari salah satu kompuser terkenal Indoneisa Erwin Gutawa dari pernikahannya bersama Lutfhi Andriani. Dia merupakan anak pertama dari pasangan tersebut).

Gutawa was born Aluna Sagita Gutawa – Aluna Sagita meaning "song rhythm" – in Jakarta, Indonesia on 11 August 1993 (Gutawa lahir dengan nama Aluna Sagita Gutawa—Aluna berarti “irama lagu”—di Jakarta, Indonesia pada 11 Agustus 1993). she enjoyed watching her father work on his compositions (Dia senang memperhatikan ayahnya ketika sedang bekerja menciptakan lagu). As a result, he enrolled her in a classical piano course, later sending her to a vocal course to develop her soprano voice (alhasil, dia mendaftarkan Gita untuk mempelajari piano klasik, dan kemudian mendaftarkannya pada pelatihan vocal untuk meningkatkan kemampuan suara soparannya).

She received full support from her father, who assisted her as an adviser (dia mendapatkan dukungan penuh dari ayanya, yang mana merupakan penasehatnya). In Chrisye's 2003 Dekade Concert, Gutawa performed in public for the first time, after Chrisye – who often collaborated with her father – invited her on stage. She later described him as her idol (pada konser satu decade Krisye di tahun 2003, Gita tampil di depan public untuk pertama kalinya, setelah Krisye yang mana sering berkolaborasi dengan ayahnya mengundang Gita untuk naik ke atas piƱatas. Di kemudian mengatakan bahwa Krisye adalah idolanya).

Gita Gutawa is a bright talented girl since she was a little Kid, she had involved to his father works in many times since she was a kid (Gita Gutawa merupakan anak yang begitu cantik dan bertalenta sejak kecil, dia sering mengikuti ayahnya ketika sang ayah sedang bekerja ketika masih kecil). In 2001 Erwin Gutawa worked for Krisdayanti concert compuser, Gita was there following his father, looking at the musicians who worked with him enthusiastically (di tahun 2001 Erwin Gutawa bekerja untuk konser Krisdayanti, Gita berada disana memperhatikan ayahnya bekerja, memperhatikan para musisi yang bergabung dengan sangat antusias).

As Krisdayanti stood in front of her she gave the Diva impressed look and now she is the one who gets impressed look by people around her (dia juhga memandang Krisdayanti yang berdiri di depannya dengan pandangan kamu dan sekarang dia menjadi musisi yang dikagumi oleh banyak orang). Is not about how talented she is in music, Gita Gutawa has a very great grade on her education (Ini bukan hanya sekedar betapa bertalenta Gita dalam bermusik, Gita Gutawa juga meraih nilai – nilai bagus dalam pendidikan). Not like tipically artist who mostly decide to homes schooling (tidak seperti seniman lainnya yang memutuskan untuk menjalani Home Schooling), Gita’s parents sent her to public school to let their daughter involve her self in social (orang tua Gita mengirimnya ke sekolah Negri untuk membiarkan anak perempuan mereka berkecimpung dalam dunia sosial). Gita’s education records are (pendidikan Gita antara lain):
  • 1996–1999 : TK Bakti Mulya, Jakarta
  • 1999–2005 : SD Bakti Mulya, Jakarta
  • 2005–2008 : SMP Al-Izhar Pondok Labu, Jakarta
  • 2008–2011 : SMA Bina Nusantara Simprug, Jakarta
  • 2011-2014: University of Birmingham, UK
  • 2014–2015 : London School of Economics and Political Science, UK

Career:

In 2004 Gutawa was approached by the manager of ADA Band, who had heard her practising at her singing lessons from the band's studio next door (di tahun 2004 Gita dihampiri oleh manajer ADA band, yang mana mendengarkan latihan fokalnya di rumangan sebelah). She was asked to sing a duet with the band's lead singer; Gutawa, although at the time only singing as a hobby, accepted (dia ditawarkan untuk berduet bersama vokalis ADA band, Gutawa, walaupun saat itu hanya bernyanyi karena hobby, menerima tawaran mereka).

The duet, titled "Yang Terbaik Bagimu" ("The Best for You"), was included on ADA Band's 2005 album Heaven of Love, which sold 800,000 copies (lagu duet mereka yang berjudul “Yang Terbaik Bagimu”, masuk ke dalam daftar lagu album ADA band Heaven Of Love tahun 2005, yang terjual sebanyak 800.000 ribu kopi). After singing other duets with different singers, including religious singer Haddad Alwi (setelah berduet dalam beberapa lagu bersama musis lainya, termasuk lagu Religius bersama Haddad Alwi), Gutawa was asked to record a solo album by Sony Music Indonesia (Gita ditawarakan rekaman untuk album perdananya oleh Sony Music Indonesia).

Gutawa soon began singing in music festivals to gain experience (Gita kemudian mulai bernyanyi di festival – festivalmusik untuk mendapatkan pengalaman baru). In 2008, she won the 6th International Nile Children Song Festival in Cairo with Ria Leimena's "To Be One", which she had previously sung on her debut album (pada tahun 2008, dia memenangkan peringkat ke-6 pada festival nyanyi anak internasional Nile di Cairo bersama Ria Leimena’s “To Be One”, yang mana sebelumnya sudah dinyanyikan dalam albumnya). That same year she attended a song festival in Italy (pada tahun yang sama dia mengikuti festival musik di Italy). She later assembled a girl band to support her after several performances had to be cancelled due to an inability to find musicians at short notice (dia kemudian mencoba untuk membentuk angota band wanita yang dapat membantu penampilan setelah beberapa kali gagal untuk menemukan para musisi yang au di kontrak hanya untuk penampilan yang singkat) .

After her return from Italy, Gutawa began production of her second album, Harmoni Cinta (Love's Harmony), in June 2008 (setelah kepulangannya dari Italy, Gita mulai dengan rekaman album keduanya, Harmoni Cinta).

She played a larger role in its production than in her debut album, choosing the concepts behind the album as well as the track listing; she eventually wrote five of the album's twelve songs (dia lebih banyak terlibat dalam produksi album ke-2 dariapada sebelumnya, memiliki konsep dari album juaga mengatur track list lagu; dia kemudian menulis 5 dari 12 lagu dari album tersebut). The album was released in May 2009. selling well (albumnya dirilis pada tahun 2009. Dan terjual dengan sangat baik).

In 2011, Gutawa announced that she would be retiring from music in order to study abroad (pada tahun 2011, Gita mengumumunkan kemundurannya dari dunia musik dikarenakan menempuh pendidikan ke luar Negri). As a farewell celebration, her father held the concert "A Masterpiece of Erwin Gutawa" in Jakarta (sebagai pesta perpisahan, ayahnya mengadakan konser “A Masterpiece of Erwin Gutawa). She announced that she planned to take a degree in economics (dia mengatakan bahwa dia ingin bersekolah di jurusan Ekonomi).

On 5 April 2012, during a visit to Indonesia from her university in England (pada 5 April 2012, selama masa liburannya dari sekolahnya di universitas di Inggris), she performed Chrisye's song "Baju Pengantin" ("Wedding Dress") in the Kidung Abadi Chrisye concert at Plenary Hall (dia menyanyikan lagu Crisye bertajuk “Baju Pengantin” pada konser Crisye Kidung Abadi yang di selenggarakan di Plenary Hall), Jakarta Convention Center (di Jakarta Convention Center). She and her father also wrote a new song for the concert (Dia dan ayahnya menulis sebuah lagu untuk konser tersebut), entitled "Kidung Abadi" ("Eternal Ballad"), which was made by stringing together 246 syllables in Chrisye's voice (yang berjudul “Kidung Abadi”, yang mana dibuat dengan merangkai 246 kata dari suara Crisye) .


Tidak hanya bertalenta dalam musik, Gita Gutawa juga merupakan penyanyi yang memiliki otak yang brilian. Gita memutuskan untuk berhenti dari dunia musik dan serius di dunia pendidikannya pada tahun 2011. Gita melanjutkan pendidikan perguruan tinggi ke Universitas Birmingham, Inggris. Gita lulus dengan nilai yang membanggakan dalma jangka waktu yang sesuai. Setelah melanjutkan strata satu, Gita tidak puas dan langsung melanjutkan S2nya dalam mempelajari ekonomi di London.

Sudah cantik, bertalenta, dan pintar juga, Gita Gutawa berhak menjadi panutan anak – anak muda Indonesia yang pastinya juga tidak kalah bertalenta. Pendidikan memang selalu menjadi prioritas apapun hobi dan pekerjaan yang kalian keluti sejak usia muda. Jadi, jangan menyerah untuk terus belajar ya guys~ no matter old your age is.