Widget HTML #1

Biografi Soeharto dalam Bahasa Inggris Singkat dan Artinya


BIOGRAFI SOEHARTO - Selamat datang kembali di ruang belajar kami, seperti biasa kami kembali dengan artikel – artikel yang dapat membantu teman – teman yang sedang belajar bahasa Inggris secara otodidak. Kali ini kita akan membahas biografi orang – orang ternama dunia atau orang – orang yang memiliki pengaruh besar bagi Negara Indonesia. Suharto merupakan presiden ke dua Indonesia yang memimpin Indonesia dalam kurun waktu yang cukup panjang. Semasa masa kepemimpinannya Suharto dikenal sangat tegas dikarenakan latar belakangnya yang berasal dari perwira militer.

Tanpa perlu mengundur waktu lagi, mari langsung saja kita lihat biografi singkat Suharto dibawah ini;

Biografi Soeharto dalam Bahasa Inggris dan Artinya


Suharto (June 8th , 1921 – January 27, 2008) was an Indonesian military and political leader (Suharto lahir pada 8 Juni, 1921 dan tutup usia pada January 27, 2008 adalah seorang militer dan seorang yang memiliki pengaruh di dunia politik). He was a military officer in the Indonesian National Revolution (dia merupakan perwira militer pada revolusi nasional Indonesia). He is better known as the second President of Indonesia (Beliau lebih dikenal dengan Presiden k-dua Negara Indonesia). He held the office for a long time, from 1966 to 1998 (menjabat sebagai pemimpin Negara dalam waktu yang cukup lama, dari tahun 1966 sampai tahun 1998). Suharto seized power from his predecessor, the first president of Indonesia Sukarno (mengambil alih kekuasaan dari pemerintah terdahulu, yang merupakan presiden pertama Indonesia yaitu Sukarno). For this, he used some force, but also took some political maneuvers (dalam hal ini dia menggunakan sistem pemaksaan. Tetapi juga menggunakan kekuatan politiknya)

At the time, there was instability and unrest inside and outside of Indonesia (pada saat itu, Indonesia mengalami ketidak stabilan baik dari dalam dan dari luar). This helped him come to power (hal ini membantunya untuk menunduki tahta presiden). He took three decades to change the regime to work along militarist lines, with a strong central government (Suharto menduduki tahta presiden selama 3 dekade untuk merubah rezim yang disesuiakan dengan cara kerja kemiliteran, dengan kepemimpinan pusat berada pada pemerintah). His movement was known as "Orde Baru" (gebrakan barunya ini dikenal dengan nama ‘Orde Baru’). As he took an anti-communist position which he could defend, several Western governments supported him both in economic and political matters (ketika dia bertahan dengan prinsip anti-komunisnya, beberapa pemerintah dari Negara barat mendukungnya baik dalam bidang ekonomi dan politik). This was during an era that is known as Cold War (Era ini dikenal dengan Era perang dingin).

For most of his three-decade rule, Indonesia experienced significant economic growth and industrialization (selama tiga decade memimpin Indonesia, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi dan industry yang sangat signifikan). His rule, however, led to political purges and the deaths of about half a million of suspected Indonesian communists; many of them Chinese-Indonesians (pada saat kemimpinannya kemudian menyebabkan pembersihan pada ranah politik dan hukuman mati kepada setiap orang Indonesia yang dianggap komunis; kebanyakan dari mereka adalah Orang China – Indonesia). He also made some laws against communist parties and ethnic Chinese (Dia juga membuat beberpa peraturan yang menentang etnis China dan partai komunis). His New Order administration's authoritarian and increasingly corrupt practices led to much discontent in the 1990s (kepemimpinan Orde Baru dan meningkatkan korupsi menyebabkan ketidakpuasaan pada tahun 1990-an). Suharto's almost unquestioned authority over Indonesian affairs slipped dramatically when the Asian financial crisis lowered Indonesians' standard of living (kepemimpinan Suharto atas Indonesia yang hampir tidak pernah dipertanyakan menurut ketika Asia mengalami krisis keungan dan menyebabkan standar kehidupan rakyat Indonesia menurun).

People inside the military and other institutions no longer supported him (Pihak militer dan instansi lainnya tidak lagi mendukungnya). There were some problems inside the country during the early 1990s (terdapat beberapa masalah intern dalam Negri pada awal tahun 1990an). Suharto became more and more isolated, in a political way (Suharto kemudian menjadi semakin terisolasi dari dunia politik). After mass demonstrations in 1998, Suharto was forced to resign (setelah unjuk rasa masa pada tahun 1998, Suharto diberhentikan secara paksa). Suharto had been the face of Indonesia for over 30 years (Suharto sudah menjadi pemimpin Indonesia selama 30 tahun). After retiring, he lived in seclusion (setelah pensiun, Suharto tinggal ditempat yang sedikit tertutup). There were people who wanted to try him for genocide (beberapa orang ingin membunuhnya dengan menggunakan genosida). This failed however, because he had a very bad health (Hal itu gagal, namun dikarenakan dia memiliki riwayat kesehatan yang buruk). His legacy remains hotly debated and contested both in Indonesia and abroad (warisannya masih sangat hangat di perbincangkan baik di dalam dan luar negeri).

Like many Javanese, Suharto has only one name (sama seperti orang Jawa pada umunya, Suharto merupakan sebuah nama). In contexts where his religion is being discussed he is sometimes called Haji or el-Haj Mohammed Suharto, but this Islamic title is not part of his formal name or generally used (namun dalam konteks dimana pembicaraan perihal keyakinannya sering diperbincangkan, Suharto sering dipanggil Haji atau El- Haj Mohammaed Suharrto, tetapi gelar nama islam ini bukan bagian dari nama aslinya).

Suharto was admitted to hospital on January 4; on 23 January, Suharto's health worsened further, as a sepsis infection spread through his body (Suharto dilarikan ke rumah sakit pada tanggal 4 Januari, pada tanggal 23 Januari kesehatannya sekain memburuk, sebagaimana infeksi sepsis menyebar diseluruh tubuhnya). His family consented to the removal of life support machines if his condition did not improve and he died on 27 January at 1:09 pm (keluarga besarnya menyetujui untuk mencabut semua alat pendukung hidupnya jika keadannya tidak membaik dan Suharto tutup usia pada tanggal 27 Januari pada pukul 1:09 siang). He died at Pertamina Hospital in Jakarta, Indonesia (dia meninggal di rumah sakit Pertamina di Jakarta, Indonesia.). He was taken off life support (tutup usia setelah mesin penyokong hidupnya dicabut). He was buried at a family mausoleum near Solo town (Suharto dikuburkan di pemakaman keluarga di Kota Solo).


Sebagai rakyat Indonesia kita wajib mengetahui sejarah dan kejadian – kejadian besar yang terjadi dimasa lampau. Sejarah merupakan jati diri dari sebuah Negara. tanpa sejarah sebuah Negara tidak akan bisa berdiri dan berkembang, sejarah merupakan harta karun leluhur yang harus kita simpan dan sampaikan dari generasi ke generasi. Begitu juga Presiden, sebagai generasi muda Indonesia kita berhak untuk mempelajari dan mengetahui biografi – biografi para pemimpin Negara terdahulu.