Widget HTML #1

Cerita Kisah Nabi Syuaib AS dalam Bahasa Inggris dan Artinya


KISAH NABI SYUAIB - Assalamaualaikum good people, welcome back in our class. Semoga teman – teman semua dalam lindungan Allah SWT dan sehat sellau sehingga dapat kembali again and again di kelas kemi~~~

Seperti biasa kita kembali dengan pembahasan para Nabi yang tidak pernah habis – habisnya memberikan kita pelajaran yang beharga dalam hidup. Kisah para Nabi sering disebutkan dalam Al-quran, namun tidak semua Nabi disebutkan secara mendetil kisahnya didalam Al-Quran. Kali ini kita kembali dengan kisah Nabi Syuaib yang di sebutkan dalam surat Al-araf dan surat Huud. Tnapa buang – buang waktu, langsung saja kita lihhat kisah singkatnya dibawah ini;

Cerita Kisah Nabi Syuaib AS dalam Bahasa Inggris dan Artinya


In Midian, the people practised lots of things prohibited by Islam, such as, robbery, collection of taxes, the practice of idolatry and cheating customers by lying about their products. Then, Allah (s.w.t) sent down Prophet Shuaib (p.b.u.h) to guide the people back on his path(Di Midian, orang – orang banyak melakukan hal – hal yang bertentangan dengan islam, seperti; mencuri, mengumpulkan pajak, menyembah berhala dan curang pada timbangan jualan mereka. Kemudian Allah (SWT) mengirimkan mereka seorang nabi bernama Shuaib(AS) untuk menuntun mereka kembali ke jalan yang benar).

He was an excellent preacher and talked to the population about Allah (s.w.t) and doing good deeds. However, they all mocked and considered him as a fool. In fact, they thought that Prophet Shuaib (p.b.u.h) was doing that because he wanted to be rich (Shuaib merupakan penceramah yang begitu baik dan menceritakan kepada seluruh pengikutnya tentang Allah (SWT) dan melakukan hal – hal baik yang diperintahkan oleh Allah. Namun, mereka tetap mengejeknya dan menganggap Shuaib adalah seorang yang bodoh. Kenyataannya, mereka berfikir nabi Shuain melakukan hal tersebut karena dia ingin kekayaan).

He tried his best to convince them for many years but only a few believed him. Despite the threats and prejudices, Shuaib (p.b.u.h) kept his composure and told non-believers that whatever he was doing was to convey the message of Allah (s.w.t) to them, not for personal benefits and that his earnings were pure but his explanations were denied by many(Dia melakukan segala cara untuk meyakinkan mereka selama bertahun – tahun tetapi hanya beberapa orang saja yang mengikutinya. Meskipun mendapat ancaman dan kecurigaan, Shuaib (AS) tetap menjaga ketennagannya dan mengatakan kepada orang – orang kafir bahwa apapun yang dia lakukan adalah untuk menyampaikan pesan Allah(SWT) untuk mereka, tidak untuk kepentingan pribadinya dan dia tulus tanpa mengharap imbalan apapun tetapi tetap saja penjelasannya ditolak oleh banyak orang) .

And to [the people of] Madyan [We sent] their brother Shu'ayb. He said, "O my people, worship Allah ; you have no deity other than Him. There has come to you clear evidence from your Lord. So fulfill the measure and weight and do not deprive people of their due and cause not corruption upon the earth after its reformation. That is better for you, if you should be believers (Al-A’raf:85)(dan kepadda orang – orang Madia, kami mengirimkan untuk mereka saudara mereka Shuaib. Dia berkata”Wahai kaumku! Sembahlah Allah; tidak ada yang pantas kau sembah selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikitpun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di Bumi setelah (diciptakan)dengan baik. Ituah yag lebih baik bagimu jika kamu orang beriman.”)

Syuaib keep preaching the right path to his people, but just few of them who listened to his teachings, and the majority of the people still don’t believe in Allah. But, he didn’t gave up of their rejections, Syuaib kept patiently preaching and reamin them the infinity of Allah’s favor. People still rejected his preaching and said “They said, “O Shu’ayb, does your prayer command you that we should leave what our fathers worship or not do with our wealth what we please? Indeed, you are the forbearing, the discerning!” (QS. Huud: 87) (syuaib tetap mengajarkan kebenaran kepada kaumnya, tetapi hanya beberapa dari mereka yang mengikuti ajarannya, dan kebanyakan dari orang – orang tersebut tidak mempercayai Allah. Tetapi, dia tidak menyerah atas penolakan mereka, Syuaib tetap berdakwah dengan sabar dan mengingatkan mereka atas nikmat – nikmat Allah. Namun orang – orang tetap saja menolak ajarannya dan berkata “Wahai Syu’aib! Apakah shalatmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami berbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal.”)

The non-believers got so enraged at Prophet Shuaib (p.b.u.h) that they decided to rob his property as well as his followers’ and pushed them out of the town. The disbelievers would allow them to come back only if they would accept to abide by their ruling (orang – orang kafir tersebut begitu marah kepada Nabi Syuaib (pbuh) dna memutuskan untuk mencuri hartanya begitu juga dengan harta para pengikutnya dan membuang mereka keluar dari kota. Orang – orang kafir ini akan menerima mereka kembali hanya jika mereka mematuhi peraturan yang sudah mereka buat).

The followers of Prophet Shuaib (p.b.u.h) refused and, with a strong faith in Allah, reconstructed their lives elsewhere. The disbelievers challenged the prophet and told him to ask Allah to inflict them any punishment(para pengikut Nabi Syuaib(pbuh) menolak dan, dengan kekuatan Allah, kembali membangun kehidupan mereka di tempat yang lain. Orang – orang kafir meneantang Nabi Syuaib untuk meminta kepada Allah untuk memberikan mereka cobaan apa saja).

Prophet Shuaib (p.b.u.h) sought help from the Lord and then Allah gave them an unbearable hot weather. Then there were huge thunderstorms that shook the ground and killed everyone. When Prophet Shuaib (p.b.u.h) and his followers went back to town, they saw the fate of the disbelievers of Allah (s.w.t) and did not feel any regret as the prophet warned them before but chose not to listen (Nabi Syuaib mencari pertolongan dari Allah dan kemudian mereka diberikan cuaca panas yang tidak tertahankan. Dan juga badai petir yang sangat dasyat yang mengguncang tanah dan membunuh semua orang. Ketika nabi Syuaib dan para pengikutinya kembali ke kota tersebut, mereka melihat akhir riwayat dari orang – orang kafir tersebut dan tidak merasa menyesal sedikitpun karena Nabi sudah memperingatkan mereka lebih dahulu tetapi mereka memilih untuk tidak mendengarkannya).

Dalam kisah Nabi Syuaib kita diberi pelajaran akan penjelasan riba dalam mengurangi timbangan saat berjualan. Ini merupakan hal sepele yang sering terlewatkan oleh mata kita namun merupakan dosa besar yang dapat menggeret kita masuk ke dalam neraka jahannam. Mengurangi timbangan sering dilakukan dalam praktik kehidupan dengan tujuan memperkaya diri namun menempatkan orang lain dalam penderitaan. Kisah Nabi Syuaib memberikan kita gmabar nyata bagaiaman siksaan yang datang kepada orang – orang kafir Midian yang suka menguragi timbangan mereka dalam berdagang.