Widget HTML #1

Cerita Kisah Nabi Ilyasa AS dalam Bahasa Inggris dan Artinya


KISAH NABI ILYASA -  Selamat datang kembali di ruang belajar kami, selamat pagi semuanya~ semoga kabar teman – teman semua baik, tetap semangat belajar bersama kami karna kami akan selalu hadir dengan artikel – artikel penuh pembelajaran setiap harinya. Hari ini kita masih akan membahas kisah para Nabi. Kisah para nabi memang selalu menarik, karna selain belajar menemukan kosa kata baru dalam bahasa Inggris, kita juga dapat belajar tentang karakter para nabi yang bisa menjadi pedoman atau contoh yang harus kita aplikasikan dalam kehidupan kita.

Tanpa buang – buang waktu lagi, mari kita lihat kisah singkat Ilyasa (AS) dibawah ini:

Cerita Kisah Nabi Ilyasa AS dalam Bahasa Inggris dan Artinya


Al-Yasa, also referred to as Elisha or Elyas’ (pbuh) is regarded as a Prophet in Judaism, Christianity, and in Islam. Al Yasa was one of the Children of Israel descendent from Yusuf ibn Ya’qoob ibn is-haaq ibn Ibraaheem al-khaleel (ilyasa, juga sering disebut dengan Elisha atau Elyas (pbuh) adalah nabi dalam agama yahudi, Kristen, dan Islam. Ilyasa merupakan salah satu anak yahudi dari keturunan Yusuf bin Yaqub Bin ishaq Bin Ibrahim al-khalil). Allah sent down Al-yasa as a successor to Prophet Elijah (pbuh) to help guide the children of Israel. He lived among his people and called upon them to obey the laws and commands of Allah. Not much is known about his life, but the Quran speaks highly of him in the two ayah he is mentioned (allah mengirim Ilyasa sebagai penerus Nabi Ilyas (pbuh) untuk membantu membimbing keturunan Israel. Dia tinggal diantara kaumnya dan memerintah mereka untuk patuh akan peraturan Allah) tidak banyak yang diketaui dari kehidupannya, tapi Quran mengangungkan namanya didalam dua Ayat Quran yang meenyebutkan namanya).

Allah says in Surah Al-An’am Ayat 84-87(Allah mengatakan dalam surat Al- An’am ayat 84-87):

And We gave to Abraham, Isaac and Jacob – all [of them] We guided. And Noah, We guided before; and among his descendants, David and Solomon and Job and Joseph and Moses and Aaron(dan kami memberi kepada ibraim, Ishak dan Yaqub—kami bombing keduanya. Dan Nuh, yang kami bombing sebellunya; diantara keturunannya, Daud dan Sulaiman Dan Yaqub dan Yusuf dan Musa dan Harun). Thus do We reward the doers of good. And Zechariah and John and Jesus and Elias – and all were of the righteous. And Ishmael and Elisha and Jonah and Lot – and all [of them] We preferred over the worlds. And [some] among their fathers and their descendants and their brothers – and We chose them and We guided them to a straight path.”(demikian kami memberikan para nabi. Dan Zakarian dan Yahya dan Isa dan ILyas—dan semua dari mereka seorang yang budiman. Dan Ismail dan ILyasa dan Yahya dan Lut—dan kami lebih memilih mereka daripada segala isi dunia. Dan beberapa dari ayah mereka dna keturunan mereka dan saudara – saudara mereka—kami memilih mereka untuk dibimbing ke jalan yang benar)

In Surah Sad Ayat 48-50 Allah (SWT) says (dalam surah Sad ayat 48 -50 allah mengatakan),And remember Ishmael, Elisha and Dhul-Kifl, and all are among the outstanding. This is a reminder. And indeed, for the righteous is a good place of return Gardens of perpetual residence, whose doors will be opened to them (dan ingatlah ismail, ilyas dan zulkifli, dan semua dari orang – orang pilihan. Ini merupakan peringatan. Dna tentu saja, untuk orang – orang yang budiman .)

It is said by Ibn Kathir that after Elijah’s passing, dissension rose, events took momentum and sins increased everywhere. Eventually the number of tyrants increased in size and sought to kill the Prophets (hal ini dijelaskan oleh ibn kathir, setelah Ilyas wafat, pertikaian semakin meningkat, bahkan terjadi begitu cepat dan perbuatan keji terus meningkat di mana – mana. Pada akhirnya begitu jumlah orang - orang zalim yang igin membunuh para nabi semakin meningkat). There are sources that claim that Al-yasa had been hiding with Elijah in a cave in Mount Qasium to escape from the king of Ba’alabak. When Elijah passed, he then succeeded him as Prophet (ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa Ilyasa bersembunyi bersama Ilyas didalam gua di gunung Qasium untuk melarikan diri dari kepemimpinan Ba’alabak. Ketika Ilyas wafat, Ilyasa menjadi nabi yang meneruskan perjuangan ilyas menegakkan perintah Allah).

The story of Al-yasa is told in more detail in the Hebrew scriptures and the Bible, but across all texts one thing remains consistent which we can learn from is Al-Yasa character. He really loved and was committed to guiding his people on the right path. He was righteous and consistently showed humility, passion and did the right thing. This is something we can all strive for and practice (kisah dari Ilyasa dijelaskan secara rinci dalam kitab Hebrew dan injil, tapi berdasarkan semua tulisan yang menjelaskan hidupnya kita dapat belajar dari sosok Ilyasa. Dia begitu dicintai dan selalu berkomitmen untuk membimbing para pengikutnya ke jalan yang benar. Dia seorang yang berbudi baik dan sellau menunjukkan kerendahan hati, bersemangat dan melakukan hal – hal benar. Ini lah hal – hal yang dapat kita perjuangamkan dan kita aplikasikan dalam hidup).

Walaupun kehidupannya tidak disebutkan secara rinci didalam Al-Quran, Ilyasa merupakan salah satu nabi yang wajib kita pecayai sebagai rukun iman. Tanpa mempercayai ke-25 nabi maka tidak sempurna Islam yang kita miliki. Ilyasa dikenal sebagai sosok yang rendah hati, sosok yang penuh cinta. Sifat seperti ini sulit kita jumpai dalam kehidupan dewasa ini, namun tidak menutup kemungkinan kita adapat mengaplikasikan karakter yang dimiliki Ilyasa (AS) dalam diri kita, following the path of our prophet is not something meaningless, it can lead you to a better life.