Widget HTML #1

Contoh Cerita Kisah Nabi Musa A.S. dalam Bahasa Inggris dan Artinya


KISAH NABI MUSA - Selamat datang kembali di ruang belajar kami. Seperti biasa kami kembali dengan artikel – artikel bermanfaat yang akan mengisi waktu luang kalian di rumah selama Masa karantina. Wlaupun tidak bisa pergi ke sekolah dna tidak bisa beraktifitas di luar rumah, bukan berarti kita harus berhenti belajar, kan?

Nah, hari ini kita akan kembali melihat – lihat pelajaran berharga dari para Nabi. Kita akan melihat bagaimana Allah mempersatukan Musa dengan ibunya. Tanpa buang – buang waktu mari langsung saja kita lihat kisah singkat Musa dibawah ini;

Contoh Cerita Kisah Nabi Musa dalam Bahasa Inggris dan Artinya


Israil's family decided to stay in Egypt. For a long time they were happy. The family grew. There were many people related to Israil and they became known as the Bani Israil. For some reason the Egyptian people did not like the Bani Israil. A new Firawn became ruler of Egypt. Israil's people became slaves to the government (keluarga keturunan israil memutuskan untuk pindah ke Mesir. Selama ini mereka hidup dalam bahagia. Keluarga tersebut terus berkembang. Begitu banyak orang yang memiliki hubungan dengan israil dan mereka kemudina dikenal dengan sebutan Bani Israil. Untuk beberapa alasan orang – orang Mesir tidak suka dengan Bani Israil. Firawn yang baru menjadi pemimpin dari Mesir. Orang – orang Israil menjadi budak bagi orang – orang pemerintahan).

They were forced to do many unpleasant jobs and were treated very badly. One night Firawn had a dream. His high priest, Haman, told him what he thought the dream meant. An Israil boy would be born and he would grow up and cause the death of Firawn. This made Firawn very angry and so he thought of a horrible plan (mereka dipaksa untuk melakukan pekerjaan yang tidak menyenangkan dan diperlakukan dengan sangat buruk. Suatu malam Firawn mendapatkan mimpi. Penasehatnya, Haman, mengatakan padanya apa maksud dari mimpi tersebut. Seorang anak Israil akan lahir dan dia akan tumbuh besar dan menyebabkan kematian Friawn. Hal ini membuat Friawn sangat marah dan dia merencakana rencana yang sangat jahat).

All the boys born to the Israilites would be killed at birth. He thought this would stop the dream from coming true. Imran and his wife had two children, a girl called Maryam and a boy called Iram. Soon after Firawn told of his plan, Imran's wife found out that she was going to have another baby. They were pleased but they were also worried that if the baby was a boy, he would be killed (semua anak laki – laki yang lahir dari keturuan Israil akan dibunuh sesaat setelah mereka lahir. Dia befikir hal ini akan membuat mimpinya tidak menjadi nyata.imran dan istrinya memiliki dua orang naka, anak perempuan bernama Maryam dan laki – laki bernama Iram. Segera setelah Friawn mengatakan rencananya, istri Imran kemudian mengetahui bahwa dia akan melahirkan seorang anak. Mereka sangat senang namun mereka juga sangat khawatir jika bayi tersebut adalah seorang bayi laki – laki, dia akan segera dibunuh)

She did not tell anyone that she was going to have a baby. She stayed at home and kept her secret until the baby was born. It was a boy. She loved the baby very much but realised that if she kept him, he might be killed. She put the baby in a special box and Maryam went with her to the river Nile (dia tidak mengatakan siapapun bahwa dia akan melahirkan seorang anak. Dia tetap berdiam diri dirumah dan menjaga rahasia tersebut sampai bayinya lahir. Dan bayi tersebut adalah laki – laki. Dia begitu mencintai abayinya tetapi sadar jika dia menjaga anak ini, anak ini akan terbunuh. Dia kemudian meletakkan bayinay didalam kotak dan Maryam pergi bersamanya ke sungai Nile).

They carefully put the box in the river and prayed that it would sail to safety. Allah was watching over the baby. No harm would come to him. The box sailed into Firawn's gardens. Some maids were there and saw the box caught in the bull rushes. They pulled it out and were amazed to find a beautiful baby inside (mereka melatakkan kotak dengan sangat perlahan dan berdoa kotak tersebut akan berlayar dengan aman. Allah menjaga bayi tersebut. Tidak ada yang dapat menyakitinya. Kotak tersebut mengalir ke kebun Firawn. Beberapa pelayannya tengah berada disana dan melihat kotak tersebut tersangkut di semak belukar. Mereka menariknya dan terkejut menemukan bayi yang begitu cantik di dalamnya).

They took him to Firawn's wife, Asia, who looked at him and knew at once that he was an Israili. Firawn wanted to kill the baby but Asia cried and cried and was so upset that eventually he said she could keep him and even adopt him. The baby was called Musa. He was not happy. He cried because he was hungry but would not take milk from anyone (mereka membawanya kepada istri Firawn, Asia, yang melihat bayi tersebut dan langsung tahu bahwa bayi tersbut adalah anak Israil. Friawn ingin membunuhnya tetapi Asia menangis dan menangis dan sangat kecewa sampai akhirnya Friawn mengatakan akan menjaganya dan akan mengadopsinya. Anak tersebut diberi nama Musa. Dia tidak terlihat bahagia. Dia terus menangis karena perutnya kelaparan tetapi tidak ingin minum susu dari siapapun).

Maryam heard of this and she let it be known that she knew someone who might be able to help. She went to her mother and told her what had happened. They went to the palace and when Musa was put in her arms he stopped crying and took milk from her. With Allah's help Musa and his mother were reunited. She was able to look after Musa for a long time and he loved her dearly (Maryam mendengar berita ini dan dia mengataka bahwa dia tahu seseorang yang dapat membantu. Dia pulang kerumah menemui ibunya dan mengatakan padanya apa yang terjadi. Mereka kemudian datang ke kerajaan dan ketika Musa berada di pelukannya dia berhenti menangis dan meminum susunya. Dengan pertolongan Allah Musa dan ibunya kembali bersatu kembali. Dia kemudian dapaat menjaga Musa dalam waktu yang begitu lama dan Musa begitu mencintai ibunya).


Kuasa Allah begitu besar, hanya Allah yang mampu menyatukan dua manusia yang sudah terpisah. Dan Allah akan selalu mempersatuka cinta yang ditakdirkan untuk bersama. Seperti Musa dan ibunya, hanya Allah yang mampu mempersatukan mereka kembali. Allah tidak pernah memisahkan dua manusia yang sudah ditakdirkan untuk bersama.