Widget HTML #1

Cerita Singkat Kancil dan Pak Tani dalam Bahasa Inggris dan Artinya


Cerita Dongeng KANCIL DAN PAK TANI - Kancil sudah sering dikenal sebagai mascot binatang licik yang sangat pandai mengelabui lawan. Dalam setiap dogeng kancil selalu mengambil peran sebagai si-cerdik yang jahil. Seperti kisahnya bersama buaya yang berhasil menyebarang sungai tanpa harus menjadi santapan Buaya. Kisah – kisah kancil yang cerdik memang selalu muncul di cerita anak – anak, bukan untuk menunjukkan bahwa semua sifat kancil harus di tiru, namun untuk mengedukasi anak – anak perbedaan antara sifat yang harus di tiru dan tidak di tiru. Tidak hanya sisi negative, kita juga dapat melihat sisi positif dari seorang kancil yang tidak pernah menyerah mencari cara lolos dari segala rintangan yang dihadapinya. Inilah sifat yang dapat kita tiru dari kancil, dia tidak pernah menyerah menyelematkan dirinya dari rintangan hidup.
 

Cerita singkat Kancil dan Pak Tani dalam Bahasa Inggris dan Artinya

long time ago, a deer was living on the edge of the forest. The deer liked to eat fruits, roots and branches. But deer prefered vegetables at farmer’s field pack, because they taste delicious and so fresh. On one day the deer went into farmers’s fields. He saw cucumbers that are ready to be picked. He immediately took one and eat it. The Deer then run to take a lot of fruits, but his feet hit the snare. He struggled trying to escape his feet from the noose but he couldn’t escaped (pada zaman dahulu kala, se-ekor kancil tinggal di pinggir hutan. Kancil tersebut suka makan buah – buahan, akar dna juga ranting – ranting pohon. Tetapi kancil lebih suka sayur – sayuran dari kebun para petani., kerena sayuran tersebut rasanya sangat lezat dan begitu segar. Suatu hari kancil pergi ke perkebunan petani. Dia melihat timun yang sudah matang. Dia kemudian mengambil satu dan memakannya.)

Then deer saw a pack of farmers approaching. Deer lay down on the ground and confess him as if dead. The farmer tried touching the body of the deer with his legs. Deer did not move. The farmer was releasing the snare of foot deer and and threw his bodu out of the fields. As soon as deer hit the ground, deer jump and run. Behind the deer heard pack farmer shouted, “Hey you……naughty, you tricked me!”(kemudian kancil melihat segerombolan petani muncul. Kemudian kancil berbaring di tanah dan berpura – pura mati. petani mencoba menyentuh badannya dengan kaki. Kancil tersebut tidak bergerak. Petani tersebut mencoba melepas jerat yang terdapat di kaki kancil dan kemudian membuang badannya keluar. Begitu kancil terdampar di tanah dia langsung berlari. Dari belakang dia mendengar segerombolan petani tersebut berteriak . “Hey, dasar kamu nakal! Kau menipuku!”)

A few days later the deer came back to go to the fields. Deer wants to eat a cucumber again. He saw a pack of farmer standing in the corner of the field. When he noticed it was not the pack farmer but a scarecrow. “Just a doll!” Said the deer. “The farmer stupid, he thinks I’m afraid of this doll? I’ll show you how scared I was! ” added deer. Deer came to the doll and hit it hard. But his stick on the scarecrow. The farmer had the doll smeared with sticky rubber latex (beberapa hari kemudian kancil tersebut datang kembali ke kebun. Dia ingin makan mentimun lagi. dia melihat para petani berdiri di sudut kebun. Ketika dia menyadari bahawa itu bukanlah para petani melainkan orang- orangan sawah. “Hanya boneka!” katanya. “mereka fikir aku bodoh, dia fikir aku takut kepada boneka? Akan aku tunjukkan betapa takutnya aku!”tambahnya. Kancil tersebut kemudian datang mendekati boneka tersebut dan memukulnya dengan keras. Tapi kemudian dia tersangkut pada boneka tersbut. Petani sudah mengoleskan boneka tersebut dengan karet) .

“Let go of me!” Said the Deer. He thrashed. Then he pushed the doll with his other hand. Hand was also attached to the scarecrow. Deer continued to struggle, and finally he push the doll with his legs. His feet are also attached. He was trapped. Then he saw a pack of peasants, he tried to find a way to be able to escape, but failed (“lepaskan aku!” kata kancil. Dia meronta – ronta, kemudian dai mendorong boneka tersebut dengan tangan yang satunya. Tangannyapun kemudian lengket pada boneka sawah. Kancil terus – terusan kesusahan, dan akhirnya dia mendorong boneka dengan kakinya. Kakinyapun lengket. Dia terperangkap. Kemudian dia melihat segerombolan petani, dia mencoba mencari cara untuk kabur, tapi dia gagal) .

“You come again,” said the farmer. He let go the the deer from the trap and take him home. Then he lock the deer up in the chicken coop.

“You better to wait here, you’ll be our dinner soon” said the farmer. Deer can’t sleep, he trying to figure out wayout but there is nothing comes up in his mind. “Well, Deer, at least you got caught.” He knew that sound, that’s a dog. A pert of the farmers (“kau datang lagi.” seru para petani. Dia lepaskan kancil dari perangkap dan membawanya pulang kerumah. Kemudian dia mengurung si kancil tersebut di kandang ayam).

“Here you are, you got caught, huh?” the deer seems familiar with the voice, that was a dog. (“Disini kamu rupanya, kamu tertangkap hah?” kancil sepertinya mengenal suara tersebut, itu adalah anjing).

“What do you mean? The farmer did not catch me.” (“apa maksudmu? Aku tidak tertangkap oleh petani”)

“Then why are you in the chicken coop?” (“lalu mengapa kamu ada di kandang ayam?”)

“Because there are no vacant rooms in the house. You know, farmer having a party tomorrow. I will be the guest of honor. “ He lied (“karena tidak ada kamar kosong di rumahnya. Kau tau, petani tersebut akan mengadakan pesta besok. Aku akan menjadi tamu kehormatannya” dia berbohong).

“You, the guest of honor?” Said the dog. “I have many years of service to him and you’re just a thief. I’m the one who is supposed to be a guest of honor! “ The dog feeling so offended (“Kamu tamu kehormatan?” kata anjing. “Aku sudah melayaninya selama bertahun – tahun dan kau hanyalah pencuri. Aku yang seharusnya menjadi tamu kehormatan!” anjing tersebut merasa sangat tersinggung)

“Yeah, he is right, the dog should be their guest of honour” suddenly the mouse appeared (“ya, dia benar, anjinglah yang seharusnya jadi tamu kehormatan” tiba – tiba tikus muncul).

“Don’t trust him dog, come on buddy you are the best, you have done a lot of things for them. You deserve award” added the pig (“jangan percaya dia anjing, kau adalah yang terbaik teman, kau sudah melakuakn banyak hal untuk mereka. Kau berhak mendapat penghargaan”.)

“That’s true,” said the Deer. “Then, you just replace me here. If the farmer see you here, you will definitely become a guest of honor!” The Deer trying to convince the dog (“ apa yang kubilang benar,” kata kancil. “kamu, harus menggantikan tempatku jika kau mau. Jika petani melihatmu disini, dia pasti akan menjadikanmu tmau kehormatan!” kancil tersebut mencoba untuk meyakinkan anjing) .

“You do not mind?” Asked the dog (“Kamu tida keberatan?” tanya anjing).

“Of course not.” (tentu saja tidak)

Dog thanks the deer like many times. Then the dog let the deer escape from the chicken coop and replace his place. The deer ran as fast as he can to the edge of the forest. He stop for awhile to see how the dog is doing after taking his place. The farmers approache the chicken coop and then he heard they said loudly “You stupid dog. You have let the deer escaped!” (anjing tersebut berterimaksih padanya berkali – kali. Kemudian anjing tersebutpun membantu kancil untuk kabur dari kandang ayam dan menggantikan dirinya. Kancilpun lari secepat mungkin sampai ke pinggir hutan. Dia kemudian berhenti sejenak untuk melihat bagaiman keadaan anjing setelah menggantikan posisinya. Para petani datang ke kandang ayam dan kemudian terdengar mereka berteriak dengan kencang “Dasar anjing bodoh! Kau sudah membiarkannya kabur!”)

So that’s how the the thief deer can escaped from critical situation that he never expect to be happened. He deceived the dog (Jadi, begitulah kancil pencuri dapat lolor dari situasi kritis yang tidak pernah dia sangka – sangka. Dia mengelabui anjing). 

--*--

Pesan moral yang dapat kita ambil adalah; bahwa harta/ barang yang bukan milik kita tidak boleh kita konsumsi atau kita ambil sesua keinginan kita. Hal tersebut dapat disebut sebagai tindak pencurian, dan mencuri sudah menjadi tindak criminal yang sangat dikejam manusia dispenajang peradaban manusia. Dan pada cerita sikancil kita dapat mengambil kesimpulan bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan dapat mendapatkan hasil yang setimpal.