Widget HTML #1

Cerita Legenda Jaka Tarub dan 7 Bidadari dalam Bahasa Inggris dan Artinya


STORY TELLING JAKA TARUB - Legenda lainnya yang sangat terkenal di Indonesia adalah Jaka Tarub dan 7 bidadari. Ini merupakan urban legend yang diceritakan dari mulut ke mulut pada jaman dahulu. Diceritakan seorang pria yang mencuri baju salah seorang bidadari yang tengah mandi di bumi. Karena perbuatnanya ini sang bidadari tidak dapat kembali ke alamnya. Kisah ini berlanjut hingga mereka menikah dan memiliki seorang anak perempuan.

Legenda ini memang tidak memberikan bukti autentik yang nyata, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa peristiwa ini memang benar terjadi. Namun, legenda merupakan salah satu harta dari kebudayaan yang tidak boleh kita hilangkan. Lestarikan mereka sebagai salah satu cerita rakyat yang menjadi warisan budaya.

Cerita Legenda Jaka Tarub dalam Bahasa Inggris dan Artinya


Once upon a time there was a widow who lived in the village of Dadapan. She had a son whose name was Joko Tarup. Dadapan village was close to a wood so Joko Tarup liked to go to the wood. He liked hunting for animals with his blowpipe. One day when he was in the wood he saw a beautiful rainbow and he saw seven angels went down through it (pada jaman dahulu kala terdapat seorang janda yang tinggal di salah satu Desa di Dadapan. Dia memiliki seorang anak laki – laki yang bernama Joko Tarup. Desa Dadapan sangat dekat dengan hutan jadi Jaka Tarup suka pergi ke hutan. Dia suka memburu binatang dengan pipatiupnya. Suatu hari ketika dia berada di dalam hutan dia melihat pelangi yang sangat cantik dan dia melihat 7 bidadari turun dari pelangi tersebut).

He came closer and searched for them. The seven angels were swimming and taking a bath in a lake. Joko Tarup looked at them while hiding behind trees. When they had finished taking a bath, they flew through the rainbow to heaven. The next day he saw the same thing again. This time Joko Tarup had an idea (dia mendekat dan mencari mereka. 7 bidadari tersebut sedang berenang dan mandi di sungai. Joko Tarup mengintip mereka sambil bersembunyi di balik pepohonan. Ketika mereka siap mandi, mereka kembali terbang ke kayangan mealalui pelangi tadi. Hari berikutnya dia kembali melihat mereka lagi. kali ini Joko Tarup ada ide).

He searched for their dress and when he found them he took one of them. As they had finished swimming and taking a bath, they looked for their dress. One of them could not find her dress. Her friends had to come back to heaven so they left her. She was crying while staying in the water. Joko Tarup approached her (dia mencari baju mereka dan ketika dia menemukannya dia mengambil salah satu dari baju mereka. Ketika mereka selesai berenang dan mandi, mereka kembali mengenakan baju, salah satu dari mereka tidak dapat menemukan baju mereka. Teman – temannya harus segera kembali ke kayangan jadi mereka meninggalkannya sendiri. Dia menangis sembari tetap berada di dalam air. Jaka Tarup kemudian menghampirinya).

‘Why are you crying lady?’ asked Jaka. ‘I lose my dress so I cannot go home’ she answered. ‘Where is your home?’ (‘kenapa kamu menangis wahai gadis?” tanya Jaka. “aku kehilanagn bajuku jadi aku tidak dapat kembali ke rumah’ jawabnya. “dimana rumahmu?”).

‘I live in heaven. I’m an angel. My name is Nawang Wulan. But I lose my dress so I cannot fly anymore’ (“aku tinggal di kayangan. Aku seorang bidadari. Namaku adalah Nawang Wulan. Tetapi aku kehilangan bajuku jadi aku tidak dapat terbang lagi”)

‘If you don’t mind I will take my mother’s dress for you’(“jika kamu tidak keberatan aku bisa membawakanmu baju ibuku.”)

‘OK, please do’ (“ya, tolong bawakan aku baju ibumu.”)

‘Wait for me here, I’ll be back’ (“tunggulah aku disini, aku akan kembali”)

Then Joko Tarup went home to take her mother’s dress and gave it to Nawang Wulan. He asked her to stay at her house with his mother. Not long after that Joko Tarup married Nawang Wulan. As an angel Nawang Wulan had spiritual power. She had ability which far above human being. She could cook rice with just a bar of rice and when it had done the bowl will be full of rice (kemudian Joko Tarup pulang kerumah ibunya untuk mengambil baju dan memberikan baju tersebut kepada Nawang Wulan. Dia menawarkannya untuk menginap di rumahnya bersama ibunya. Tidak lama setelah itu Joko Tarup dan Nawang Wulan menikah. Sebagai seorang bidadari Nawang Wulan memiliki kekuatan spiritual. Dia memiliki kemampuan diatas manusia biasa. Dia dapat memasak nasi dengan hanya sebutir beras dan ketika masak panji akan penuh dengan nasi).

But there was one condition. The bowl must not be opened before it has done. Joko Tarup was very surprised with her wife’s ability. He was very curious about it. So when Nawang Wulan was away he opened the bowl (tetapi ada satu syarat. Panji tidak boleh dibuka sebelum selesai. Joko Tarup sangat terkejur dengan kemampuan istrinya. Dia sangat penasaran dengan hal itu. Jadi ketika Nawang Wulan tidak berada di rumah dia membuka panci tersebut).

Consequently Nawang’s spiritual power disappeared. She had to cook as ordinary human being. Several months later Nawang Wulan gave birth to a beautiful baby girl. Her name was Nawang Sih. The birth of Nawang Sih added happiness to Joko Tarup and Nawang Wulan. Since Nawang Wulan could not cook efficiently anymore, she needed more rice than usual (akibatnya kekuatan spiritual Nawang menghilang. Dia menjadi seorang manusia biasa. Beberapa bulan kemudian Nawang melahirkan bayi perempuan. Namanya adalah Nawang sih. Kelahiran Nawang Sih menambah kebahagian dalam hidup mereka berdua. Sejak Nawang Wulan tidka dapat memasak dengan sempurna lagi, dia membutuhkan beras yang banyak untuk masak) .

The stock of rice in their store room diminished rapidly. Then one day when she took rice there she was very surprised. Nawang Wulan found her angel dress. It was hidden there under piles of rice. She immediately wore it and talked to Joko Tarup (persedian beras di rumah mereka berkurang dengan sangat cepat. Pada suatu haru ketika dia sedang mengambil beras dia sangatlah terkejut. Nawang Wulan menemukan baju bidadarinya. Tersembunyi dibawah tumpukan beras. Dengan cepat dia kembali menggunakannya dan dia bicara pada Joko Tarup).

‘My dear husband, now I know what you did to me’(“suamiku tercinta, sekarang aku tahu apa yang telah kau lakukan padaku”)

‘Forgive me, my dear. I admit that I did this because I love you’ (“maafkan aku, sayang. Aku mengakui perbuatanku karena aku mencintaimu.”)

‘I love you too. But now I find my dress. I must come back to heaven. I am an angel. My place is not here. I have to go now’(aku juga mencintaimu. Tapi sekarang aku menemukan bajuku. Aku harus kembali ke kayangan. Aku seorang bidadari. Tempatku bukan disini. Aku harus pergi”).

‘How about Nawang Sih? She needs you’ (bagaimana dengan Nawang Sih? Dia membutuhkanmu.)

‘I will leave her but don’t worry. I will take care of her. Anytime she needs me I will be here. For that purpose please build a tower. When Nawang Sih cries put her there then call my name. I will come immediately. But I will be invisible to you. Good bye dear’ Then Joko Tarup built a tower behind his house. Every time Nawang Sih cried he would put her there. Nawang Wulan would come and take care of Nawang Sih (“aku akan meninggalkannya tapi jangan khawair. Aku akan menjaganya. Kapanpun dia membutuhkanku aku akan berada di sini. Dan untuk itu bangunlah sebuah tower. Ketika Nawang Sih menangis letakkan dia disana dan panggil namaku. Aku akan datang dengan segera. Tapi aku akan tidak tampak dimatamu. Selamat tinggal cintaku’ kemudian Joko Tarup membangun sebuah tower dibelakang rumahnya. Setiap kali Nawang Sih menangis dia akan meletakkannya di sana).

--*--

Moral yang dapat kita ambil; sesuatu yang kita awali dengan ketidak jujuran akan berakhir dengan jelek. Tidak ada salahnya untuk jujur dan menjadi diri kita apa adanya untuk seseorang yang kita sukai, karna Tuhan lebih menghargai kejujuran daripada apapun. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti berlaku jujur, karna jujur tidak memberi kerugian.