Biografi Cinta Laura dalam Bahasa Inggris dan Artinya
Pada hari ini kita akan membahas biografi seorang pekerja seni yang cukup terkenal di tanah air, Cinta Laura. Siapa yang tidak kenal dengan wanita campuran Jerman ini. Gaya bicaranya yang begitu khas membuatnya menjadi role model bagi banyak kaum muda. Tidak hanya seorang yang memiliki darah campuran Jerman – Indonesia, Cinta juga merupakan seorang gadis yang selalu bekerja keras dan memberikan yang terbaik untuk karirnya.
Biografi Cinta Laura dalam Bahasa Inggris dan Artinya
Early life;
Laura was born on August 17, 1993 in Quakenbrück, Germany (Laura lahir pada 17 Agustus 1993 di Quakenbruck, Jerman). Her father, Michael Kiehl, was a German hotelier, and her mother, Herdiana Soekarseno, was an Indonesian lawyer of ethnic Sundanese and Balinese descent (ayahnya, Michael Kiehl, adalah seroang perngusaha perhotelan, dan ibunya, Herdina Soekarseno adalah seorang pengacara berkebangsaan Indonesia keturunan Sunda dan Bali). Due to her father’s job, Cinta grew up in several countries such as the UAE, Malaysia, Germany and finally Indonesia, which led her to grow up with English as her first language despite her Indonesian and German background (karena pekerjaan ayahnya, Cinta besar di beberapa Negara seperti UAE, Malaysia, Jerman dan akhirnya Indonesia, yang mana membuatnya tumbuh dalam lingkungan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya walaupun dia keturunan Indonesia dan Jerman).
Upon her move to Indonesia, Cinta began to cultivate her love for sports (saat dia pindah ke Indonesia, Cinta mulai menyukai olah raga). Her love for swimming led her to become a competitive swimmer (kecintaannya kepada olah raga renang menjadikannya seorang perenang yang sangat kompetitif), competing against dozens of international schools in the country (berkompetisi melawan begitu banyak sekolah Internasional yang ada di Indonesia). By the time she was 12, she had attained 10 gold medals, 7 silver medals and 7 bronze medals from various swim meets (saat itu dia berusia 12 tahun, dia sudah mendapatkan 10 medali emas, 7 silver, dan 7 medali bronze dari berbagai kompetisi renang).
In 2006 Cinta suffered from appendicitis, which led to an operation that required her to remain inactive for three months (pada tahun 2006 Cita sakit radang usus yang mana membuatnya harus menjalani operasi dan harus menghentikan aktivitasnya selama 3 bulan). During this break, her dance teacher encouraged her to join an acting and modeling competition (pada saat istirahat ini, guru tarinya menganjurkannya untuk ikut kompetisi acting dna modeling). Though initially hesitant due to her preference for sports (meski awalnya ragu karena kesukaaanya terhadap olah raga), she took up the challenge and participated in the competition (dia kemudian menerima tawaran tersebut dan berpartisipasi dalam kompetisi). Little did she know that this competition was going to change her life forever (dia tidak pernah menyangka bahwa kompetisi ini awal dari perubahan besar dalam dirinya).
Career;
Cinta Laura career was started in modeling, surprisely she wont the first place at that time (Karir Cita Laura di mulai dari Modeling, dan dengan sangat mengejutkan dia menang dalam peringakat pertama). One of judges, who was a casting director of production house in Indonesia offered her a contract for leading role in local TV soap series immedietly (salah satu juri yang merupakan direktor casting dari salah satu rumah produksi di Indonesia menawarkannya kontrak untuk peranntya di salah satu sinetron televise segera) . She signed first contract with MD Entertaiment an started her jurney as an actress in 2007 (dia menandatangani kontrak pertamanya bersama MD Entertaiment dan memulai kehidupannya dalam dunia hiburan pada tahun 2007). Cinta Laura wasn’t good at Indonesian at that time, due to her rusty Indonesian and experience in acting, MD Enertaiment provide her an Indonesian teacher and acting coach (Cinta Laura tidak terlalu baik dalam bahasa Indonesia pada saat itu, karena pengalamannya yang masih belum banyak di dunia peran, MD Entertaiment menyediakannya guru bahasa Indonesia dan pelatih akting).
She was on the screen for the first time in February 2007 (dia kemudian muncul di layar kaca untuk pertama kali pada tahun 2007). The series called Cinderella; Apakah Cinta Hanyalah Mimpi? Aired on SCTV, within weeks it became the most popular show in the country (sinetron yang berjudul Cinderealla: Apakah Cinta Hanyalah Mimpi? Di siarkan di SCTV, dalam waktu seminggu sinetron tersebut menjadi sangat popular di seluruh Indonesia). Cinta populariy increase in so amazingly (popularitas Cinta semakin meningkat dengan sangat luar biasa). Shortly before her 14 birthday in August 2007, she received an award for the Best Actress, beating other female actresses who have been in the Industry for years (tidak lama sebelum dia berulang tahun ke-14 pada Agustus 2007, dia mendapatkan penghargaan sebagai aktris terbaik, mengalahkan artis – atris wanita lainya yang sudah lebih lama berada di industry hiburan). The show also won as best Sineteron (Tv soap) that year (Sinetronya juga menang sebagai sinetron terbaik (TV soap)).
He took break for awhile but did not last long as She began to shoot her first movie Oh Baby in February 2008 (Dia mengambil waktu libur sejenak tetapi tidak dalam waktu lama karna setelah itu Cinta langsung mulai akting dengan film pertamanya Oh Baby di Februari 2008). The step up movie as catered to young teens as it depicted a young girl pursuing her dream of becoming a dancer in order ro provide for her beloved grandpa while finding love on the way (flm ini diperuntukkan bagi kaum muda yang menceritakan seorang gadis muda yang mengejar mimpinya menjadi seorang penari untuk memenuhi kebutuhan kakeknya yang tercinta yang mana dalam waktu bersamaan dia juga menemukan cintanya). At the same year she began her singing carees too, she has first single debut as the soundtrack of her film (pada tahun yang sama dia memulai karir sebagai penyanyi juga, lagu pertamanya merupakan lagu soundtrack dari filmnya).
Her first single Oh Baby reigned in the number position of various charts in Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam (lagu pertamanya menduduki posisi nomer satu di berbagai macam tangga lagu di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam). Cinta proved tah she has potential for what she was doing as she received so many award from various teenage magazines, such as Gadis, in which she was dubbed Artist of the Year (Cinta membuktikan potensial yang dia miliki dari apa yang dia lakukan dengan penghargaan yang begitu banyak yang dia dapatkan dari majalah – majalah remaja, seperti Gadis, yang mana dinobatkan sebagai artis nomer satu tahun tersebut). She also won her first Kids Choice Awards (Indonesia) for best actress and nominated for best singer (Dia juga memenangkan Kids Choice Award (Indonesia) untuk nominasi artis terbaik dan penyanyi terbaik). Her second soap series, Upik Abu dan Laura began in midway 2008 (sinetron keduanya Upik Abu dan Laura dimulai di pertengahan tahun 2008). And it was a tremendous success in both Indonesia dan Malaysia (dan merupakan sinetron yang sangat sukses baik di Indonesia dan Malaysia).
As her 11th grade was approaching, she made the executive decision in 2009 (karena dia sudah menduduki kelas 11, dia kemudina membuat keputusan besar di tahun 2009). Aware of the difficulty of the last two years of High School prior to University (dia sadar atas kesulitan yang akan dia dapatkan selama 2 tahun terakhir di SMA untuk melanjutkan jenjang Universitas). As farewell gift to her fans, Cinta filmed her last TV soap series, Air Mata Cinta over the summer of 2009 (sebagai hadiah perpisahan untuk para penggemarnya, Cinta berperan di sinteron terakhirnya yang berjudul Air Mata cinta di akhir musim panas tahun 2009). As she entered the 11th grade, she began restricting her schedule to weekends, in which she spent time recording her self first self-titled studio album, Cinta Laura (ketika dia memasuki kelas 11, dia mulai membatasi skedulnya sampai akhir pekan, yang mana dia menghabiskan waktunya untuk pembuatan Album pertamanya, Cinta Laura). The album was released in February 2010 and sold over a million copies, which made it a great success (albumnya rilis pada Februari 2010 dan terjual sebanyak 1 juta kopi, yang mana merupakan kesuksesan terbesar baginya).
Present;
“The Ninth Passenger” is not the only new update in Kiehl’s career, as, at the end of last year, she hired a new agent and manager from a solid talent management (The Ninth Passenger bukan satu – satunya hal terbaru dari perjalanan karir cinta, pada akhir tahun lalu, dia mengontrak seorang agent dan menejer dari sebuah manajemen pencaarian bakat yang terpercaya), both from well-known Hollywood-based agencies (keduanya berasal dari agensi Hollywood yang terkenal). She notes how it’s very important for her—or any aspiring actor (dia mengatakan bahwa betapa penting baginya sebagai actor yang bercita – cita tinggi), for that matter—to be represented by reputable firms in the U.S. entertainment industry since casting directors from big productions usually look out for new talents from these agencies (dalam hal ini, diwakili oleh perusahaan terkemuka di industri hiburan Amerika Serikat karena casting director dari produksi besar biasanya mencari talenta baru dari agensi ini) . As a result, for the past couple of years or so, Kiehl has auditioned for one of the new “Star Wars” movies, the musical flick “Les Misérables,” as well as TV series like “Scream Queen.” (sebagai hasilnya, beberapa tahun lalu Cinta mengikuti audisi untuk film terbaru Star Wars, the musical flick “Les Miserables juga serial TV seperti Scream Queen)
To further increase her chances of surviving, Kiehl has also taken acting lessons and—surprisingly—started learning Spanish (untuk semakin meningkatkan kesempatannya untuk bertahan, Cinta juga sudah mengambil kelas berakting dan belajar bahasa Spanyol). Apparently, her mixed ancestry has resulted in her being pitched for racially ambiguous roles (kelihatannya, darah campuran yang ada padanya membuatnya terlihat dapat mengambil peran sebagai ras apa saja). She also gets repeatedly mistaken for a Latina (dia juga beberapa kali dikira seorang Latina). So, her manager and agent told her that it’d be good if she could speak Spanish, so that they can start pitching her for Latina roles (jadi menejer dan agentnya mengatakan bahwa akan lebih baik jika dia dapat berbicara bahasa Spanyol, jadi mereka dapat menyebutnya sebagai Latina).
Tidak hanya di Indonesia, Cinta Laura mulai mengepakkan sayapnya menuju kancah dunia. Terlihat dari berbagai usahanya untuk ikut berbagai casting film Hollywood, belajar akting lebih serius, dan mempelajari bahasa Spanyol sebagai skill baru yang dapat emmberinya nilai tamabha dalam dunia hiburan. Tidak hanya bermain di ranah hiburan saja, ternayta Cinta Laura juga berkecimpung dalam dunia sosial. Cinta dinobatkan sebagai duta anti kekerasan pada wanita dan duta anti kanker serviks.
Karir tidak menutup matanya untuk peduli pada kehidupan sekitarnya, di usia yang cukup muda Cinta meluangkan semua waktunya dengan maksimal kepada karir dan pengabdiannya kepada sesama makhluk hidup. Seperti Cinta Laura, kamu juga tetap bisa mengejar mimpi tapit tetap berguna bagi kelangsungan hidup sosial.
