Widget HTML #1

Biografi Bill Gates dalam Bahasa Inggris dan Artinya


BIOGRAFI BILL GATES - Siapa yang tidak mengenal Bill Gates di dunia ini? Seorang pengusaha yang dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di dunia ini memang dikenal sebagai penemu/pencipta Microsoft bersama rekannya Paul Allen. Gates yang saat ini sudah melepas jabatannya di Microsoft dan memilih serius menghabiskan waktunya di organisasi sosial tetap dikenal sebagai seorang genius yang kaya raya.

Gates meruapakan anak yang penuh rasa penasaran dalam dirinya sejak dia masih kecil. Banyak mengahabiskan waktu dengan membaca buku – buku Ensiklopedia. Rasa pensarannya yang kemudian membuatnya menjadi anak yang selalu unggul dalam banyak mata pelajaran. Tumbuh dalam keluarga yang hangat, Gates da kedua saudaranya di didik untuk berusaha mengukir prestasi.

Berikut adalah biografi singkat Bill Gates dalam bahasa Inggris;

Biografi Bill Gates dalam Bahasa Inggris dan Artinya


Entrepreneur and businessman Bill Gates and his business partner Paul Allen founded and built the world's largest software business (pengusaha dan pembisnis Bill Gates dan teman bisnisnya Paul Allen menemukan dan membangun bisnis software terbesar di dunia), Microsoft, through technological innovation, keen business strategy and aggressive business tactics (Microsoft, melalui inovasi teknologi, strategi bisnis yang taam dan taktis bisnis yang begitu agresif). In the process, Gates became one of the richest men in the world (dalam perjalanan karirnya, Gates menjadi salah satu orang terkaya di dunia). In February 2014, Gates announced that he was stepping down as Microsoft's chairman to focus on charitable work at his foundation (pada February 2014, Gate mengumumkan bahawa dia sudah tidak memimpin Microsoft lagi dan fokus pada organisasi sosialnya).

Gates was born William Henry Gates III on October 28, 1955, in Seattle, Washington (Gates lahir dengan nama William Henry Gates III pada 28 Oktober 1955, di Seattle, Washington). Gates grew up in an upper-middle-class family with his older sister, Kristianne, and younger sister, Libby (Gates lahir dari keluarga menengah keatas dengan Kakak perempuan Kristianne, dan Adik perempuan Libby).

Their father, William H. Gates Sr., was a promising, if somewhat shy, law student when he met his future wife, Mary Maxwell (ayah mereka, William H. Gates Sr, ayahnya seorang pria yang sukses, yang juga pemalu, dia seorang mahasiswa jurusan hukum ketika dia bertemu dengan istrinya). She was an athletic, outgoing student at the University of Washington (istrinya merupakan seorang yang sangta atletis, seorang siswa yang ramah dari Universitas Washington), , actively involved in student affairs and leadership (sangat aktif pada kegiatan mahasiswa dan kepemimpinan).

The Gates family atmosphere was warm and close, and all three children were encouraged to be competitive and strive for excellence (keluarga Gate merupakan keluarga yang sangat hangat dan dekat, dan ketiga anak mereka dididik untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik). Gates showed early signs of competitiveness when he coordinated family athletic games at their summer house on Puget Sound (Gates menunjukkan sisi kompetitifnya ketika dia mengkoordinasikan permainan olah raga keluarga di rumah musim panas mereka di Puget Sound). He also relished in playing board games (Risk was his favorite) and excelled at Monopoly (dia juga sangat hobi bermain permaianan puzzle (Risk adalah game yang paling dia sukai) dan dangat unggul pada monopoly).

Gates had a very close relationship with his mother, Mary, who after a brief career as a teacher devoted her time to helping raise the children and working on civic affairs and with charities (Gates sangat dekat dengan ibunya, Mary, yang mana menghabiskan waktunya membesarkan anak – naka dan bekerja di bagian sipil dan kegiatan sosial setelah melepas karir sebagai guru). She also served on several corporate boards, including those of the First Interstate Bank in Seattle (founded by her grandfather) (dia juga bekerja di beberapa dewan perusahaan, termasuk di Bank Frist Unterstate di Seattle (yang mana didirikan oleh kakeknya) ), the United Way and International Business Machines (IBM) (the united way dan bisnis mesin internatioan (IMB) ). She would often take Gates along when she volunteered in schools and at community organizations (dia sering membawa serta Gates setiap kali dia menjadi sukarelwaan di sekolah dan di organisasi).

Gates was a voracious reader as a child, spending many hours poring over reference books such as the encyclopedia (Gates merupakan seorang anak yang sangat gemar membaca, menghabiskan banyak waktu untuk membaca buku seperti ensiklopedia). Around the age of 11 or 12, Gates's parents began to have concerns about his behavior (ketika berusia 11 atau 12 tahun, orang tua Gates mulai sadar akan tingkahnya). He was doing well in school, but he seemed bored and withdrawn at times, and his parents worried he might become a loner (dia anak yang berprestasi di sekolah, tetapi dia tampak cepat bosan dan pendiam kadang – kadang, ada orang tuanya khawatir dia dapat jadi seorang penyendiri) .

Though they were strong believers in public education (walaupun mereka sangat percaya dengan sekolah Negri), when Gates turned 13, his parents enrolled him at Seattle's exclusive preparatory Lakeside School (ketia Gates berusia 13 tahun, orang tuanya mendaftarkan dirinya ke sekolah swasta Lakeside School di Seattle). He blossomed in nearly all his subjects, excelling in math and science, but also doing very well in drama and English (dia hampir menguasai semua mata pelajaran, sangat unggul dalam matematika dan ilmu pengetahuan, juga sangat baik dalam pelajaran Drama dan bahasa Inggris).

While at Lakeside School, a Seattle computer company offered to provide computer time for the students (ketika berada di Lakeside, sebuah operusahaan computer di Seattle memberikan kesempatan bagi siswa untuk mempelajari computer). The Mother's Club used proceeds from the school's rummage sale to purchase a teletype terminal for students to use (organisasi The Mother menggunakan uang hasil penjualan barang bekas untuk membelikan terminal teletype untuk para siswa).

Gates became entranced with what a computer could do and spent much of his free time working on the terminal (Gates menjadi sangat tertarik dengan apa yang dapat dilakukan oleh computer dan menhabiskan waktu luanganya mempelajari terminal). He wrote a tic-tac-toe program in BASIC computer language that allowed users to play against the computer (dia mulai menulis program tic-tac-toe dalam program bahasa dasar computer yang memungkinkan pengguna barmain melawan komputer).

Gates graduated from Lakeside in 1973 (Gates lulus dari Lakeside pada tahun 1973). He scored 1590 out of 1600 on the college SAT test (dia mendapatkan score 1590 dari 1600 pada test SAT di sekolah), a feat of intellectual achievement that he boasted about for several years when introducing himself to new people (merupakan pencapaian intelektual yang sering dia banggakan dalam beberapa tahun ketika dia memperkenalkan dirinya kepada orang baru).

Gates enrolled at Harvard University in the fall of 1973 (Gates kemudian mendaftar ke Universitas Harvard pada musim gugur tahun 1973), originally thinking of a career in law (awalnya dia berfikir untuk berkarir dalam bidang hukum). Much to his parents' dismay, Gates dropped out of college in 1975 to pursue his business, Microsoft, with partner Allen (banyak yang di cemaskan orang tuanya, ketika Gates berhenti kuliah apda tahun 1975 untuk mengejar bisnisnya, Microsoft, bersama rekannya Allen).


Memang tidak dapat dipungkiri bahwa membaca adalah salah satu kebiasaan yang dapat mengasah rasa penasaran anak kepada setiap hal yang mereka temukan di sekeliling mereka. Gates yang selalu berusaha menemukan jawaban dari rasa penasarannnya dalam buku, kemudian menemukan rasa penasarannya pada terminal teletype yang dibelikan oleh pihak sekoah untuk para siswa.

Tidak hanya Bill Gates, kamu juga bisa menjadi orang selanjutnya yang menciptakan inovasi baru yang dapat digunakan dunia untuk kepentingan hidup sehari – hari. Belajar bahasa Inggris merupakan awal dari memberikan perubahan baik bagi kehidupan.